KRISIS DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
oleh: Bob Eiler dan Tom Cucuzza
oleh: Bob Eiler dan Tom Cucuzza
Selama beberapa bulan lalu, profesi akuntansi mengalami peristiwa dan perubahan
besar, yang kebanyakan hanya berfokus pada kinerja dan isu akuntansi keuangan (
seperti aturan-aturan akuntansi keuangan yang kompleks, aspek etis dalam
profesi dan sebagainya). Sedangkan dalam jurnal yang kami ambil berargumen
bahwa krisis dalam akuntansi manajemen sama besar dengan krisis dalam akuntansi
keuangan. Maka dapat disimpulkan dengan kaitannya krisis yang terjadi pada
akuntansi manajemen adalah :
A.
DARI
FAKTOR PENGGUNANYA
Dalam
akuntansi manajemen tradisional hanya berfokus pada penyediaan kepada pengguna
internal seperti pabrik, divisi, atau lingkungan internal perusahaan dan tidak
mengikuti perluasan ekonomi perusahaan, terutama pada bagian eksternal dari
bisnis yang terdiri dari persediaan, joint venture, dan tujuan khusus
perusahaan yang lain. Seiring dengan tuntutan global lebih diperhatikan focus
pada kemampuan akuntansi manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi secara
internal dan eksternal bidang-bidang dalam perusahaan guna mengoptimalisasikan
keputusan yang akan diambil oleh pihak eksternal. Pihak-pihak tersebut adalah :
1. Pihak
internal
Pihak
internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah
pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk
mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat
posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk
kantor cabang baru atau tidak.
2. Pihak eksternal
2. Pihak eksternal
- Investor
Investor
membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan
keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan
begitu juga sebaliknya.
b.
Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para
pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi
keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran
yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari
dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
c. Pemerintah
Besarnya
pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah
sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
d. Kreditur
Jika
perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan
meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang
pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki
kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk
merugi.
e. Pihak lainnya
e. Pihak lainnya
Sebenarnya
masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan
menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para
karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa,
wartawan, dan banyak lagi lainnya.
B.
DARI
FAKTOR PEMBATASAN PADA MASUKAN DAN PROSES
Akuntansi manajemen tidak tergantung
pada prinsip-prinsip akuntansi. SEC dan FASB menetapkan prosedur akuntansi yang
harus di dikuti untuk laporan keuangan.masukan dan prosess dari akuntansi
keuangan harus jelas dan terbatas. Hanya kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu
yang memenuhi kualifikasi sebagai masukan dan proses, harus mengikuti metode
yang di terima oleh umum. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen
tidak mempunyai lembaga khusus yang mengatur format, isi, aturan dalam memilih
masukan serta proses, dan penyusunan laporan keuangan. Manajer bebas memilih
informasi yang apa pun yang mereka inginkan-penyediaanya dapat di benarkan atas
dasar analisis biaya-mamfaat (cost-benefit analysis).
Dewasa ini pembebanan biaya secara
konvensional sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke pembebanan biaya
berdasarkan aktivitas/activity based costing system (ABC-system). Dalam
perkembangan akuntansi manajemen banyak sekali isu kontemporer dalam
teknik-teknik manajemen mulai diterapkan, seperti metode just in time (JIT),
total quality management (TQM), target costing, dan orientasi pelanggan.
Penilaian kinerja manajer saat ini sudah
mulai mengalami pergeseran. Jika dahulu menilai kinerja seorang manajer cukup
hanya dari perspektif keuangan, tetapi sekarang untuk mendapatkan gambaran yang
lebih komprehensif harus dari dua perspektif yang dikenal dengan istilah
balanced scorecard. Penilaian kinerja akan dilakukan dari dua sisi, yaitu
keuangan (financial) dan non financial seperti penilaian pelanggan/ customer,
pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal.
Balanced
scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen. Balanced
scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan misi dan
strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja
untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
C.
JENIS
INFORMASI
Tipe informasi akuntansi manajemen
Informasi
akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal, yaitu obyek informasi
(produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang
manajer. Oleh karena itu, informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga
tipe informasi:
- Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information).
Informasi
akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan
datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat
untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar
perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas
pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan
harga jual dalam cost type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
- Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information).
Informasi
akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial
mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan
berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi
akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya
diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan
disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan
dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets).
3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting )
3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting )
Informasi
akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat
pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan
informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi
tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang
bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja
manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana
mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
- Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa,produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapmanajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Informasi
Akuntansi Keuangan
Informasi
akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum (general purposes) yang
disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Informasi ini
digunakan untuk pihak internal dan eksternal. Informasi Akuntansi Keuangan
disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang dibutuhkan investor, kreditor,
calon investor dan kreditor, manajemen, pemerintah, dan sebagainya dapat
mewakili kebutuhan informasi pihak lain selain investor dan kreditor. Dengan
demikian dibutuhkan satu informasi seragam untuk semua pihak yang
berkepentingan dengan bisnis perusahaan. Pada umumnya, Informasi Akuntansi
Keuangan disusun dan dilaporkan secara periodik sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan manajemen terhadap informasi yang tepat waktu. Selain itu, Informasi
Akuntansi Keuangan disajikan dengan format yang terlalu kaku sehingga kurang
mampu memenuhi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari informasi keuangan adalah sebagai berikut :
Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari informasi keuangan adalah sebagai berikut :
1)
Relevan
maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan
apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa
depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik
utama, yaitu:
- Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan.
- Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan.
- Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.
2)
Reliable,
maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan
penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai
dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:
- Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen.
- Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya.
- Netralitas (neutrality), informasi keuangan yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.
3) Daya Banding (comparability),
informasi keuangan yang dapat dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan
yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan
transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya.
4) Konsistensi (consistency), yaitu
keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak
berubah dari periode ke periode.
D. ORIENTASI WAKTU
Akuntansi
keuangan lebih cenderung ke orientasi masa lalu dan dilaporkan setelah kejadian
tersebut terjadi. Meskipun akuntansi manajemen juga dicatat dan dilaporkan
setelah kejadian tersebut berlangsung. Hal tersebut secara kuat menegaskan
penyediaan informasi. Manajemen, sebagai contoh, tidak hanya ingin tahu berapa
biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, tetapi juga ingin mengetahui
biaya apa saja yang akan dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk. Dengan
mengetahui biaya apa saja yang digunakan untuk sebuah produksi tersebut dapat
membantu perencanaan pembelian bahan baku dan penetapan harga, disamping
hal-hal lainnya. Orientasi masa depan ini digunakan untuk mendukung perencanaan
manajerial dan pengambilan keputusan.
Dalam artikel ini banyak kritik mengatakan bahwa akuntansi manajemen telah menjadi berorientasi jangka pendek. Sebuah perusahaan membutuhkan kebenaran informasi untuk mengukur kinerja perusahaan secara efektif, oleh karena itu pada balance scorecard seharusnya tidak hanya satu laporan saja yang menjelaskan apa yang terjadi tetapi harus berdasar pada variabilitas factor kunci yang berdampak pada kinerja ekonomi perusahaan di masa yang akan datang. Dan perusahaan sering tidak melaporkan keseluruhan secara internal untuk memahami tujuan perusahaan jangka panjang. Sehingga tidak ada gambaran seluruh perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan krisis di akuntansi manajemen
Dalam artikel ini banyak kritik mengatakan bahwa akuntansi manajemen telah menjadi berorientasi jangka pendek. Sebuah perusahaan membutuhkan kebenaran informasi untuk mengukur kinerja perusahaan secara efektif, oleh karena itu pada balance scorecard seharusnya tidak hanya satu laporan saja yang menjelaskan apa yang terjadi tetapi harus berdasar pada variabilitas factor kunci yang berdampak pada kinerja ekonomi perusahaan di masa yang akan datang. Dan perusahaan sering tidak melaporkan keseluruhan secara internal untuk memahami tujuan perusahaan jangka panjang. Sehingga tidak ada gambaran seluruh perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan krisis di akuntansi manajemen
a.
TINGKAT AGREGASI
Akuntansi
manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer. Intinya
informasi yang sangat terinci di butuhkan dan disediakan. Akuntansi keuangan di
lain pihak memfokuskan pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan
memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
Ada beberapa tahap dalam mengukur kinerja internal :
Ada beberapa tahap dalam mengukur kinerja internal :
1.
Melaporkan pendapatan bersih atas pembelian material di garis awal pada
pelaporan manajemen dan menggunakan biaya modal untuk asset-asset. Dalam tahap
ini menggunakan dasar,laporan laba rugi perusahaan terdiri dari beberapa
komponen :
Pendapatan kotor
Pendapatan kotor
(-)
biaya bahan baku (BBB)
- Pendapatan setelah BBB
- Penyesuaian pendapatan (kembalian ,diskon)
- Pendapatan bersih setelah BBB
- Biaya internal dan outsource
- Margin operasi
- Interest (cost of capital x asset bersih)
- Laba bersih sebelum pajak
- Pajak
- Laba bersih setelah pajak
2.
Untuk tujuan pengukuran kinerja internal,presentasi margin seharusnya di
laporkan adalah laba bersih setelah pajak atas pendapatan bersih setelah BBB.
3.
Laporan ukuran tambahan (operating leverage), yang mengukur perubahan
persentase laba bersih antar dua periode atas perubahan persentase pendapatan
bersih sehingga mencapai economies of scale yang positif.
4.
Focus pada aktivitas outsource, seperti biaya teknologi informasi. Ukuran dari
total biaya aktivitas outsource tidak hanya yang tercantum dalam tagihan tapi
juga termasuk biayadari aktivitas internal seperti utang dagang, pengadaan
barang, dan manajemen yang diperlukan untuk mendukung aktivitas outsource.
Sedangkan
untuk elemen pelaporan eksternal bisa digambarkan sbb :
b.
KELUASAN
Akuntansi
manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen
meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industry (industial
reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang lainnya.
Keluasan
pada akuntansi manajemen memiliki sifat objektivitas dan keberdayaujian yang
relative tidak sepenting akuntansi keuangan, karena pada akuntansi manajemen
berorientasi pada masa depan dan tidak mempengaruhi pihak luar. Keputusan yang
diambil pada akmen hanya berdasarkan pada informasi taksiran (perkiraan atau
amatan), tanpa melihat terlebih dahulu realitas yang sebenarnya terjadi. Oleh
karena itu, keputusan yang diambil haruslah cepat sebagai tindakan yang akan
dilakukan dari hasil amatan yang diperoleh. Dengan kata lain, tindakan yang
diambil berupa tindakan preventif. Yakni, mencoba menaksir apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang pada jangka pendek, meresponnya dengan
harapan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar